Selasa, 13 Desember 2016

MATERI LENGKAP AKTUALISASI ISLAM DAN ISU ISU KONTEMPORER

1 komentar:
 
 AKTUALISASI ISLAM DAN ISUISU KONTEMPORER


1.    Aktualisasi Dalam Islam
          Aktualisasi ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari, memang menunjukkan wajah yang beragam antara satu muslim dengan muslim yang lain. Sebagian muslim ada yang menampilkan Islam dalam bentuknya yang klasik, tradisional dan kumuh, tetapi di sisi lain ada pula sebagian muslim yang menampilkan ajaran Islam dengan wajah yang modern dan dinamis. Wajah Islam yang beragam tersebut tidak lepas dari ajaran Islam sendiri yang bersifat universal sehingga memungkinkan setiap orang untuk memahaminya, sesuai dengan konteks mereka masing-masing.
          Salah satu penyebab terjadinya perbedaan muslim dalam mengaktualisasikan ajaran Islam tersebut adalah karena adanya perbedaan sudut pandang dalam memahami sumber-sumber Islam itu sendiri. Memang tidak ada yang salah dengan apa yang diaktualisasikan oleh mereka, karena masing-masing mencoba untuk menjalankan ajaran Islam sesuai dengan situasi dan kondisi mereka.
          Corak keberagamaan di pedesaan tentu berbeda dengan corak keberagamaan di perkotaan. Tradisi-tradisi Islam klasik, seperti tahlilan, diba’an, yasinan dan sebagainya lebih banyak mewarnai wajah keberagamaan Islam di pedesaan. Sementara di perkotaan, aktualisasi Islam lebih bersifat formalitas, hanya sebatas shalat lima waktu dan mungkin sedikit pengajian rutin di masjid-masjid. Meskipun tradisi tahlil dan diba’an tetap ada di perkotaan, tetapi bentuk dan muatannya bisa berbeda dengan tradisi tahlil dan diba’an di desa.
          Tetapi sebenarnya ajaran Islam tidak hanya sebatas pada masalah-masalah yang terkait dengan ibadah seperti shalat, puasa, zakat, haji dan ibadah-ibadah lainnya. Islam merupakan sistem kehidupan yang sangat kompleks dan menyeluruh. Islam mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, baik dalam urusan agama maupun dunia. Ketika Islam hanya difahami sebagai ajaran ibadah semata, maka pada gilirannya akan melahirkan suatu pemikiran yang dikhotomik dalam kehidupan umat Islam dan aktualisasi ajaran Islam dalam kehidupan umat Islam menjadi sangat sempit, karena masalah-masalah lain yang berada di luar ibadah dianggap bukan urusan agama.
          Paham yang membedakan antara urusan agama dan dunia ini, kemudian disebut dengan faham sekular yang datang dari dunia Barat. Islam tidak mengenal sekularisasi apalagi sekularisme. Dalam Islam segala urusan, baik yang berkaitan dengan agama maupun dunia, sama-sama diatur oleh agama. Ketika seseorang menjadi politikus, bukan berarti dia bisa melakukan segala sesuatu yang lepas dari nilai-nilai Islam. Karena segala pikiran, prilaku dan gerak-geriknya harus diwarnai oleh ajaran Islam. Jika seorang muslim berpolitik, kemudian menganggap bahwa dunia politik tidak ada hubungannya dengan Islam, berarti dia telah memiliki faham sekular dan jumlah orang-orang yang berfaham seperti ini mungkin cukup banyak di negeri kita, sehingga sepak terjang para politikus kita, banyak yang jauh dari nilai-nilai ajaran Islam.
          Mengaktualisasikan ajaran Islam dalam kehidupan Islam secara kaffah, memang bukan pekerjaan yang mudah, tetapi diperlukan sebuah gerakan yang tidak setengah-setengah. Jika gerakan itu hanya dilakukan oleh satu atau dua orang saja, tentu sangat berat untuk dilakukan, karena kekuatan kita sangat terbatas. Mungkin kita bisa memulainya dari diri kita sendiri, keluarga kita, komunitas kita, kemudian merambah pada tatanan yang lebih luas di dalam masyarakat. Wallahu a’lam.

2.    Isu - Isu Kontemporer
          Secara teologis perempuan dan laki-laki diciptakan semartabat, sebagai manusia yang se-“citra” dengan allah. Namun, tidak bisa dipungkiri, dalam realitas-kultural-agama  antara keduanya sering terjadi ketidakadilan yang melahirkan kekerasan terutama kaum perempuan.di masyarakat, kita kerap menyaksikan kekerasan terhadap perempuan dengan berbagai manifestasinya. Kekerasan fisik, emosional, psikologi, entah secara domestik maupun publik.
          Paradigma lain nengatakan bahwa islam merupakan  sumber kekerasan  terhadap perempuan. Para agamawan telah mengsalah artikan , doktrin,ajaran, bahkan teks-teks kitab suci yang meninggirkan peran perempuan dalam agama. Sebagai contoh adaa sebuah teologi yang menyatakan  bahwa perempuan diletakkan dalam posisi sub-ordinasi terhadap suami. Pandangan teologis ini melihat pada sebuah kisah tentang hawa(perempuan) yang “dituduh” sebagai “dosa asal” karena terbujuk iblis dengan memetik dan memakan buah terlarang lantas memberikannya pada adam, suaminya. Sementara banyak kalangan yang menganggap kisah ini sebagai peminggiran islam.
          Sampai sekarang banyak penafsiran ayat al-qur’an  yang masih diterjamahkan dan dipahami menurut pola pandang patriarchal. Artinya, masih menonjolkan kepentingan kepetingan laki-laki. Akibatnya, kepentingan laki-laki lebih di unggulkan daan ditonjolkan. Ini semua di akibatkan karena adanya penafsiran agama yang sudah  berumur ribuan tahun ditambah dengan adanya  budaya yang patriarkhi, adat istiadat, dan mitos-mitos tentang laki-laki dan perempuan, berakibat laki-laki mempunyai perasaan dan kecenderungan misogenis.
          Padahal sebenarnya islam adalah agama yang memihak kaum perempuan. Sebagai contoh ,” poligami”  beberapa pendapat mnyatakan bahwa poligami itu boleh,namun, sebaiknya mengkaji al-qur’an lbih dalam,lebih seksama dan lebih teliti. Berikut ini ayat tentang poligami :
“nikahilah dua atau tiga wanita yang baik menurutmu”
Ayat ini jangan dipotong di situ saja, umumnya orang memotong sampai  penggalan ayat tersebut. Padahal, ada sambungannya yang sering dilupakan. Lanjutannya berbunyi :           
“ sekiranya kamu khawatir tidak dapat berlaku adil, maka kawini satu perempuan saja”
Maksud dari adil disini tidak hanya berupa materil tapi immaterial termasuk cinta, kasih sayang, perhatian dan lain sebagainya. Jadi, yang dituntut dalam ayat ini yang sering dijadikan justifikasi teologi poligami tersebut adalah keadilan immaterial. Sedangkan dalam al-qur’an disebutkan bahwa “engkau (suami) tidak akan mampu berbuat adil atas perempuan meski engkau telah berusaha keras”. Jaddi keadilan itu tidak akan terwujud melalui poligami.
Banyak juga nabi saw yang tidak membolehkan. Sebagai contoh, ketika ali meminta izin menikah juwaryyah, rasulullah langsung menolak.
Islam tidak hanya memihak perempuan tapi juga memandang persamaan laki-laki dan perempuan. Salah satu misi rasulullah , adalah mengangkat harkat dan martabat perempuan. Sebelum nabi diutus, arab berada padaa zaman jahiliyyah yang menganggap perempuan dianggap barang yang bisa dihadiahkan dibagi-bagi, diwariskan, bahkan mereka tidak menghendaki kehadirannya. Sehingga, tersohorlah adat pemakaman bayi perempuan hidup-hidup. Tujuan allah mengutus rasulullah adalah untuk membebaskan kaum perempuan.
Beberapa contoh al-qur’an memihak pada kaum perempuan
1.      Dulu perempuan tidak boleh menerima warisan,namun sekarang boleh meskipun perbandingannya satu banding dua denagn laki-laki
2.      Dulu perempuan tidak boleh menjadi saksi dalam sebuah perkara, namun sekarang boleh meskipun minimal dua orang saksi perempuan yang nilainya sama dengan satu orang saksi laki-laki.
Secara normatif, semua agama adalah antikekerasan. Sinergi antara agama dengan jarinagn perempuaan akan memaksimalakan usaha untuk penyelenggaran pendidikan pelatihan gender. Penegakan keadilan gender akan semakin terberdayakan. Pengaembangan jaringan kemitraan dan kerjasama semacam ini dapat semakin memudahkan  kita melawan kekerasan dalam kehidupan. Kita harus mampu menciptakan ruang yang adil, damai, dan cerah bagi kehidupan, sehingga kekerasan dapat kita lawan dengan kelembutan hati, kepekaan nurani perempuan. Alangkah indahnya dunia kita, manakala perempuan yang merupakan mayoritas makhluk tuhan yang menjadi pelopor antikekerasan ditengah kehidupan dengan hati, kerahiman,dan kasih sayang.



1 komentar:

  1. 5 Best Places To Play Baccarat in San Jose, CA | TheWMRione
    While there are many other places to play 바카라 baccarat, there are no more “tours on” bet365 the tables to 메리트카지노 place a bet online. These options include table games,

    BalasHapus

 
back to top